Mungkin Anda pernah mendengar bahwa kaum pria dianjurkan untuk
melakukan khitan atau sunat. Sebetulnya apakah khitan itu memang perlu
dilakukan? Kira- kira apa saja ya keuntungan melakukan khitan? Yuk kita
simak lebih jauh tentang khitan.
Pro-kontra mengenai
perlu-tidaknya khitan pada laki-laki sudah lama berlangsung. Tapi
tampaknya hasil penelitian terbaru ini bisa dijadikan pegangan bahwa
khitan memang perlu.
Laki-laki yang dikhitan terbukti jarang
sekali tertular infeksi yang menular melalui hubungan seksual dibanding
mereka yang belum disunat, itulah yang termuat dalam jurnal Pediatrics.
Dalam
jurnal disebutkan bahwa khitan dapat mengurangi risiko tertular dan
menyebarkan infeksi sampai sekitar 50%. Makanya jurnal juga menyarankan
manfaat besar mengenai sunat bagi bayi yang baru lahir.
Studi saat
ini hanya satu dari sekian studi untuk mengupas lebih jauh tentang
topik kontroversial ini. Meskipun berbagai studi mendapati bahwa sunat
bisa mengurangi tingkat HIV (virus penyebab AIDS), sipilis, dan borok
pada alat kelamin, hasil tersebut bercampur dengan penyakit lain yang
menular melalui hubungan seks (STD).
Academy of Pediatrics,
Amerika menyebut bukti tersebut “rumit dan bertentangan”, karena itu
mereka menyimpulkan bahwa, untuk saat ini, bukti tersebut tak memadai
untuk mendukung khitan rutin pada bayi yang baru lahir.
Seperti
dikutip Reuters, para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan
Christchurch Health and Development Study, yang mencakup kelompok
kelahiran anak dari Selandia Baru.
Dalam studi ini responden
laki-laki dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan status khitan sebelum
usia 15 tahun dan kelompok yang mengalami infeksi menular melalui
hubungan seks antara usia 18 dan 25 tahun yang ditentukan melalui sebuah
kuisioner.
Sebanyak 356 anak laki yang tak dikhitan memiliki
risiko 2,66 kali serangan infeksi yang menular melalui hubungan seks
dibandingkan dengan 154 anak laki yang disunat, demikian kesimpulan
pemimpin peneliti Dr. David M. Fergusson dan rekan dari Christchurch
School of Medicine and Health Sciences.
Sebagian besar risiko yang
berkurang tersebut tak berubah setelah diperhitungkan juga faktor
pemicu yang potensial, seperti jumlah pasangan seks dan hubungan seks
tanpa pelindung.
Para ilmuwan itu memperkirakan bahwa kalau saja
khitan rutin pada bayi yang baru dilahirkan telah dilembagakan, angka
infeksi yang menular melalui hubungan seks dalam kelompok saat ini
tersebut mungkin telah berkurang setidaknya 48%.
Analisis tersebut
memperlihatkan manfaat khitan dalam mengurangi risiko infeksi yang
menyerang melalui hubungan seks mungkin sangat banyak. “Masalah
kesehatan masyarakat yang diangkat dalam temuan ini jelas melibatkan
pertimbangan manfaat jangka panjang bagi khitan rutin pada bayi yang
baru dilahirkan dalam mengurangi risiko infeksi di dalam masyarakat,
berbanding perkiraan biaya prosedur tersebut,” ujar para peneliti.
astaga.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar