Yunani memiliki kesinambungan sejarah lebih dari 5,000 tahun. Bangsanya, disebut Hellenes, setelah mendiami sebagian besar dari daerah Laut Hitam (Efxinos Pontos) dan Laut Tengah menjelajah daerah sekitarnya, menyusun negara bagiannya, membuat perjanjian-perjanjian komersil, dan menjelajah dunia luar, mulai dari Caucasus sampai Atlantic dan dari Skandinavia samapi ke Ethiopia. Sebuah expedisi terkenal dari gabungan daerah-daerah maritim Yunani ( Danaë atau penduduk laut ) mengepung Troy seperti dinarasikan didalam sebuah karya sastra Eropa besar pertama, Homer's Iliad. Bermacam-macam penduduk Yunani ditemukan sepanjang Laut Tengah, Asia Kecil, Laut Adriatik, Laut Hitam dan pantai Afrika Utara akibat dari penjelajahan untuk mencari tempat dan daerah komersil baru.
Selama periode Kalsik (Abad ke 5 S.M.), Yunani terdiri dari
daerah-daerah bagian kecil dan besar dalam bermacam-macam bentuk internasional
(sederhana, federasi, federal, konfederasi) dan bentuk-bentuk internal (kekerajaan,
tirani, oligarkhi, demokrasi konstitusional, dan lain-lain) yang paling terkenal
ialah Athena, diikuti oleh Sparta dan Thebes. Sebuah semangat kebebasan dan
kasih yang membara membuat bangsa Yunani dapat mengalahkan bangsa Persia, adikuasa
pada saat itu, didalam peperangan yang terkenal dalam sejarah kemanusiaan- Marathon,
Termopylae, Salamis dan Plataea.
Pada paruh kedua abad ke 4 S.M., banyak daerah-daerah bagian
di Yunani membentuk sebuah Aliansi (Cœnon of Corinth) yang dipimpin oleh
Alexander Agung sebagai Presiden dan Panglima (Kaisar) dari Aliansi, Raja dari
Macedonia ("Yunani takabara" dalam bahasa persia kuno) menyatakan
perang dengan Persia, membebaskan saudara-saudara mereka yang terjajah, Ionian,
dan menguasai daerah-daerah yang diketahui selanjutnya. Menghasilkan sebuah
masyarakat yang berkebudayaan Yunani mulai dari India Utara sampai Laut Tengah
barat dan dari Rusia Selatan sampai Sudan.
Pada tahun 146 S.M., Aliansi diatas jatuh ke bangsa Romawi.
Pada tahun 330, ibukota negara bagian Romawi berdiri didaerah baru, Roma Baru
atau Konstantinopel, sebuah bentuk popular, sebuah nama untuk memperingati Kaisar
Romawi, pada saat itu, Konstantin Khloros (Konstantin Agung). Para ahli sejarah
sejak abad ke 19 lebih memilih, untuk alasan referensi, menamakan periode terakhir
sebagai Bizantium dengan tujuan untuk membedakan 2203 tahun wilayah Romawi menjadi
dua periode. Selama periode kedua dunia budaya Yunani klasik dari Yunani Kuno
berubah menjadi dunia modern masyarakat barat dan kristen. Kata Bizantium diambil
dari wilayah yang sudah ada sebelumnya (Bizantium, dengan Megara sebagai Metropolis)
dimana ibukota baru berada, Konstantinopel.
Setelah ibukota dan wilayah jatuh ketangan Turki pada tahun
1453, bangsa Yunani berada dibawah kekuasaan Ottoman hampir selama 400 tahun.
Selama masa ini bahasa mereka, agama mereka dan rasa identitas diri tetap kuat,
yang menghasilkan banyak revolusi untuk kemerdekaan meskipun gagal.
Pada tanggal 25 Maret 1821, bangsa Yunani memberontak kembali,
kali ini berhasil, dan pada tahun 1828, mereka mendapatkan kemerdekaannya. Sebagai
sebuah negara baru yang hanya terdiri dari sebagian kecil dari negara modern
mereka, perjuangan untuk membebaskan seluruh daerah yang dihuni oleh bangsa
Yunani berlanjut. Pada tahun 1864, kepulauan Ionian disatukan dengan Yunani;
tahun 1881 sebagian dari Epirus dan Thessaly. Crete, Kepulauan Aegean Timur
dan Macedonian ditambahkan pada tahun 1913 dan Thrace Barat tahun 1919. Setelah
Perang Dunia II kepulauan Dodecanese juga dikembalikan ke Yunani.
Sumber : http://www.greekembassy.or.id/pages_in/General/history.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar