Rabu, 29 Juli 2009

Mengapa gerhana matahari membahayakan mata kita.

Pada dasarnya mengamati matahari secara langsung - bahkan tidak saat gerhana sekalipun - sangat membahayakan mata kita. Struktur mata kita yang terdiri dari lensa mata yang berupa lensa cembung mirip dengan sebuah kaca pembesar. Sementara retina mata dapat digambarkan sebagai sebuah layar. Ketika kita mengarahkan lup atau kaca pembesar ke matahari dan menempatkan sebuah kertas atau layar di bawahnya, maka layar atau kertas tersebut akan terbakar dalam waktu beberapa detik. Seperti layar atau kertas itulah kondisi retina mata kita ketika kita mengamati matahari secara langsung tanpa menggunakan filter.

Dalam hal Gerhana Matahari Total, tidak semua fase gerhana dapat kita amati dengan menggunakan mata telanjang. Kecuali fase Gerhana Matahari Total (ketika piringan bulan menutup piringan matahari secara sempurna) kita harus menggunakan filter matahari untuk menyaksikan seluruh proses gerhana matahari. Selain itu yang paling berbahaya pada gerhana matahari total adalah ketika piringan bulan mulai bergeser meninggalkan piringan matahari. Pada saat itu kondisi yang semula gelap akan berubah menjadi sangat terang secara tiba-tiba. Perubahan intensitas cahaya yang secara tiba-tiba ini tidak dapat direspon dengan cepat oleh pupil mata kita. Dalam sebuah kamera foto, pupil ibarat diafragma yang mengatur jumlah atau intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Dalam kondisi gelap pupil mata kita akan melebar. Sebaliknya ketika cahaya terang pupil mata kita akan menyempit untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk kedalam retina. Respon mata kita terhadap perubahan intensitas cahaya ini kurang lebih 30 detik.
Ketika bulan mulai meninggalkan piringan matahari, intensitas cahaya matahari akan meningkat secara tiba-tiba, sementara mata kita membutuhkan waktu 30 detik untuk menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Dalam rentang waktu tersebut retina mata kita seolah-olah diguyur oleh cahaya yang begitu kuat dan inilah menyebabkan kebutaan sementara atau bahkan permanen. Kondisi ini sama halnya ketika dalam kondisi gelap tiba-tiba ada yang memotret dengan menggunakan lampu bliz atau lampu kilat, maka kita akan merasa gelap untuk beberapa saat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar