Rabu, 29 Juli 2009

Bagaimana proses terjadinya angin?

Angin adalah udara yang bergerak dari satu daerah ke daerah lain. Udara bergerak dikarenakan ada perbedaan tekanan udara di suatu daerah dan daerah lainnya. Udara tentunya bergerak dari daerah yg tekanan udaranya tinggi ke daerah yg tekanan udaranya lebih rendah. Besarnya perbedaan tekanan udara antara satu daerah dgn lainnya menentukan cepat ato lambat laju angin. Yang mempengaruhi besar kecilnya tekanan udara ialah suhu. Tekanan udara berbanding terbalik dengan suhu, jika suhu suatu daerah tinggi, maka tekanan udaranya akan rendah, sebaliknya jika suhu suatu daerah rendah, maka tekanan udaranya akan tinggi.

Faktor terjadinya angin ada 4 tahap, yakni:

1. Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.

2. Lokasi
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada angin yang jauh dari garis khatulistiwa.

3. Tinggi lokasi
Semakin tinggi lokasinya, semakin kencang pula angin yang bertiup. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.

4. Waktu
Angin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya pada malam hari.

Sebenarnya yang kita lihat saat angin berhembus adalah partikel-partikel ringan seperti debu yang terbawa bersama angin. Angin bisa kita rasakan hembusannya karena kita mempunyai indra perasa, yaitu kulit, sehingga kita bisa merasakannya.


Sumber : http://gugling.com/apa-itu-angin-bagaimana-proses-terjadinya-angin.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar