Ikan terbang merupakan ikan pelagis kecil, hidup dipermukaan laut, termasuk perenang cepat, menyukai cahaya pada malam hari dan mampu meluncur keluar dari permukaan air dan melayang di udara (Parin 1999 in Carpenter & Niem 1999 dalam Nurmawati 2007). Ikan terbang merupakan salah satu komponen ikan pelagis yang ditemukan di perairan tropis dan sub tropis dengan kondisi perairan tidak keruh dan berlumpur (Hutomo et al 1985 dalam Harahap). Ikan terbang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Ikan terbang dapat dipasarkan dalam bentuk segar, ikan asinan maupun ikan asap, akan tetapitelur ikan terbang yang mempunyai nilai gizi tinggi lebih popular di masyarakat yang menjadikan nilai ekonomisnya lebih tinggi. Selain dikonsumsi juga merupakan sumber devisa negara karena telurnya menjadi komoditas ekspor yang cukup tinggi nilainya. Menurut Ghofur 2003 dalam Nurmawati 2007, ikan telah dieksploitasi di Indonesia bagian timur terutama di selat Makasar dan Laut Flores. Eksploitasi telah dilakukan oleh nelayan di Kabupaten Takalar, Pinang Baru, Jeneponto, Bantaeng dan Bulukumba.
Nilai ekonomi yang besar bagi sumberdaya tersebut sering kali mengabaikan etika pemanfaatan sumberdaya berkelanjutan akibat tingginya permintaan pasar, sehingga populasi jenis ikan ini mengalami penurunan terus menerus beberapa tahun belakangan ini (Nessa et al 1997 dalam Nurmawati 2007). Upaya untuk mencegah agar ikan terbang tidak punah dan berkelanjutan diperlukan suatu kebijakan yang tepat. Untuk mendukung upaya tersebut maka diperlukan informasi penelitian pendukung baik biologi maupun ekologi. Salah satu faktor ekologis yang memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan adalah makanan. Ikan tumbuh optimal jika mendapat makanan dalam jumlah yang cukup dan gizi yang seimbang. Makanan yang dimakan oleh ikan dimanfaatkan dalam siklus metabolisme tubuhnya yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan, reproduksi dan tingkat keberhasilan hidup untuk tiap individu-individu ikan di perairan tersebut. Ketersediaan makanan yang cukup bagi ikan akan digunakan untuk pertumbuhan sehingga dapat tumbuh dengan optimal.
Klasifikasi
Menurut Parin (1999) dalam Nurmawati 2007 ikan terbang (Hirundichthys oxycephalus) diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Su Filum :Vertebrata
Ordo :Beloniformes
Famili :Exocoetidae
Genus :Cyselurus
Sub Genus :Hirundichtys
Spesies :Hirundichthys oxycephalus
Sumber : Bleeker 1852 dalam Nurmawati 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar