Minggu, 26 Juli 2009

Apa itu autisme?

“Cacat pada perkembangan syaraf & psikis manusia, baik sejak janin dan seterusnya; yang menyebabkan kelemahan/perbedaan dalam berinteraksi sosial, kemampuan berkomunikasi, pola minat, dan tingkah laku”. Sebuah penyakit yang satu abad yang lalu hampir tidak terdengar sama sekali, kini sudah hampir menjadi sesuatu yang normal. Perkembangan autisme terutama makin melejit di beberapa dekade terakhir.

Penderita autisme cukup banyak yang ternyata malah menjadi orang-orang sukses. Penderita autis banyak yang menjadi pakar pada bidang sains, matematika, komputer, dan lain-lainnya.

Orang tua dapat sangat membantu mengarahkan anak autis untuk mengeksploitasi kelebihan-kelebihannya (seperti: kemampuan untuk fokus & konsentrasi yang luar biasa), dan melatih mereka untuk memperbaiki berbagai kelemahan-kelemahannya.

Gejala-gejala pada anak-anak autisme dapat mulai terlihat ketika anak terbeut menginjak usia 3 tahun.

Gejala karakteristik yang penderita autistik seperti:
- Gangguan interaksi sosial (nonverbal multiple behaviour)
Meliputi kontak mata yang kurang/tidak ada, ekspresi wajah dan emosi kurang dan dingin, sikap badan kurang memadai, menolak disayang, dipeluk dan ajakan. Juga tidak mau bermain dengan teman sebaya, tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain (acuh pada lngkungan, bermain sendiri), tidak ada hubungan sosial dan emosional timbal balik, dan tidak mampu membagikan kesenangan secara memadai.
- Gangguan komunikasi/bahasa
Dapat berupa:
* Terlambat bicara
* Gagal memulai dan mempertahankan percakapan
* Bahasa aneh dan sering bergumam
* Tidak paham ucapan yang ditujukan pada mereka
* Mengulang kata-kata baru atau kata-kata yang pernah didengar, seperti penggalan kata atau lagu di TV dan radio
* Cara bermain kurang imajinatif, monoton, dan tidak ada imitasi
* Mengambil tangan orang tua atau orang lain untuk mengmbil benda yang diingini.
- Terdapat pola perilaku stereotipik, berupa:
* Perilaku dan minat terbatas, diulang-ulang, dan aneh
* Terpukau pada satu benda. Suka objek berputar dan susun mainan berderet, seperti memutar roda terus-menerus.
* Suka goyangkan tubuh, tepuk tangan, kepakkan tangan, benturkan kepala, menyeringai, lompat-lompat, mainkan jari-jari tangan depan mata
- Hipo / hiperaktivitas
* Impulsif dan bad mood
* Seperti menggigit jari atau tangannya sampai berdarah, bentur kepala, tarik rambutnya, pukul dirinya
* Tolak perubahan lingkungan atau rutinitas yang baru à jalan , makanan, piring, dll

Ketika sudah terlanjur, Autisme bisa sangat sulit untuk dikendalikan, apalagi untuk disembuhkan. Jika kita mengetahui berbagai potensi penyebabnya, maka mudah-mudahan kita bisa mengatur agar anak kita terhindar dari itu semua.

Penyebab pasti autisme belum diketahui sampai saat ini. Kemungkinan besar, ada banyak penyebab autisme, bukan hanya satu.
Dahulu sempat diduga bahwa autisme disebabkan karena cacat genetik. Namun cacat genetika tidak mungkin terjadi dalam skala demikian besar dan dalam waktu demikian singkat. Karena itu kemudian para peneliti sepakat bahwa ada banyak kemungkinan penyebab autisme lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar