Keputihan, tentu istilah ini sudah tidak
asing lagi di kalangan wanita. Hampir seluruh wanita di Indonesia
pernah mengalami keputihan baik yang diakibatkan oleh respon fungsi
tubuh yang normal maupun akibat – akibat lain yang bukan respon dari
tubuh.
Keputihan yang dalam istilah medis
disebut fluor albus atau leucorrhoea merupakan cairan yang keluar dari
vagina. Keputihan dapat terjadi pada setiap wanita, tanpa memandang
usia. Tiga per empat wanita di dunia diperkirakan mengalami keputihan
setidaknya sekali seumur hidupnya. Wanita hamil pun kerap mengalami
keputihan selama masa kehamilannya.
Penyebab keputihan dapat bersifat normal (fisiologis) dan tidak normal (patologis).
Dalam
keadaan normal, cairan yang keluar cenderung jernih atau sedikit
kekuningan dan kental seperti lendir serta tidak disertai bau atau rasa
gatal. Biasanya terjadi pada masa subur, sebelum dan sesudah mensturasi,
saat hamil, saat mendapat rangsangan seksual, atau saat banyak
melakukan aktivitas fisik yang kesemuanya tidak menimbulkan keluhan
tambahan seperti bau, gatal, dan perubahan warna.
Wanita yang mengalami keputihan ini
tidak perlu melakukan pengobatan. Perawatan cukup dengan air rebusan
daun sirih atau sabun – sabun pembersih vagina yang banyak dijual di
pasaran. Akan tetapi, penggunaan sabun ini tidak boleh berlebihan karena
dapat mematikan flora doderleins yang berguna untuk menjaga tingkat
keasaman di dalam vagina.
Sedangkan keputihan Patologis, merupakan
keputihan yang tidak normal yang terjadi karena infeksi pada vagina,
adanya benda asing pada vagina atau karena keganasan. Infeksi bisa
sebagai akibat dari virus, bakteri, jamur, dan parasit bersel satu Trichomonas vaginalis.
Dapat pula disebabkan oleh iritasi karena berbagai sebab seperti
iritasi akibat bahan pembersih vagina, iritasi saat berhubungan seksual,
penggunaan tampon, dan alat kontrasepsi. Infeksi virus, bakteri, dan
parasit bersel satu umumnya didapatkan saat melakukan aktivitas seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar